Aku ingin menjadi kembang di taman, bukan menjadi kembang di
jalanan. Aku ingin menjadi kembang di taman, yang selalu terjaga dari debu
jalanan. Aku ingin menjadi kembang di taman, agar tak mudah dihinggapi
kumbang-kumbang jalanan.
Menjadikan aku tetap tegak berdiri, menjadikan aku tetap
segar berseri, menjadikan aku tetap harum mewangi, menjadikan aku tetap
terlindungi. Menjadi kembang yang selalu terjaga, menjadi kembang yang selalu
mempesona.
Dalam keanggunan menjaga fitrah, dalam kemuliaan menjaga
kesucian. Aku tak mau didekati kumbang-kumbang yang cuma mau menghisap madu,
setelah itu pergi berlalu. Aku tak mau dibuai rayuan-rayuan palsunya. Yang
begitu merdu didengar, yang begitu indah di angan, padahal kenyataannya. Begitu
pahit di rasa.
Jangan ajak aku pacaran, karena cinta demikian bukanlah
hubungan yang dihalalkan.
Jangan ajak aku pacaran, karena pacaran begitu dekat dengan
kemaksiatan.
Jangan ajak aku pacaran, karena aku tak mau kehormatanku
tergadaikan.
Jangan ajak aku pacaran, karena aku dibalik keindahannya
justru akan membutakan.
Jangan ajak aku pacaran, karena aku ingin menjaga kesucian.
Dan jangan ajak aku pacaran, karena aku takut buaiannya
melunturkan cintaku kepada-Nya. Jangan katakan aku sok alim, jangan katakan aku
sok suci. Akan tetapi, aku hanya ingin tetap menjaga diri, aku hanya ingin
tetap menahan diri, aku hanya ingin patuh kepada Ilahi.
Telah kutetapkan dalam hati. Hanya imamku yang boleh
memacari nanti. Setelah tertambat dalam ikatan suci. Karena aku yakin sekali.
Pacaran setelah menikah itu akan berbuah kebahagiaan abadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar