Jumat, 14 Maret 2014

Resensi Novel Rantau 1 Muara

Menjadi Hamba Sekaligus Khalifah di Muka Bumi
Oleh
Ika Nur Hikmah



Judul               : Rantau 1 Muara
Penulis             : A. Fuadi
Tebal               : 407 halaman
Penerbit           : PT Gramedia Pustaka Utama
Terbit               : Mei 2013
ISBN               : 978-979-22-9473-6



Sukses dengan buku pertama dan kedua, Ahmad Fuadi kembali merilis buku ketiga dari trilogi novel Negeri 5 Menara (N5M), yaitu Rantau 1 Muara (R1M). Kali ini hadir dengan mantra baru atau sebuah kata mutiara dari pepatah arab yaitu “Man Saara Ala Darbi Washala” yang artinya siapa yang berjalan di jalannya akan sampai tujuan. Mantra ini mengajarkan kepada pembaca bahwa seseorang yang apabila konsisten terhadap apa yang dilakukannya, maka ia akan berhasil mencapai tujuan yang diimpikannya.
Dengan sangat apik, Ahmad Fuadi menyuguhkan perjalanan dan perjuangan hidup seorang pemuda bernama Alif Fikri dalam menggapai cita dan cintanya. R1M mengambil setting cerita di Jakarta dan di Amerika Serikat. Lokasi ketika ia menjadi reporter Derap dan di saat yang sama ia menemukan pendamping hidup di tempat kerjanya itu, serta ia bisa mendapatkan beasiswa S2 di Amerika.
Pengalaman kerja Alif menjadi seorang reporter Derap mampu memberikan gambaran kepada pembaca tentang bagaimana cara kerja seorang reporter dengan segala idealismenya. Sersan alias serius tapi santai menjadi penenang perjuangan awal bagi Alif di majalah itu. Status doktor alias mondok di kantor pun dialaminya selama beberapa bulan di tempat kerjanya. Wawancara pocong pun menjadi karya terbaik pertama hingga ia berhasil mendapatkan bonus tambahan uang gajinya. Cerita menjadi seorang reporter ini menjadi magnet tersendiri bagi pembaca agar berminat untuk terjun ke dunia jurnalistik.
Di tengah kesibukannya menjadi seorang reporter, Alif dengan penuh kesungguhan tetap berjuang meraih cita-citanya untuk melanjutkan S2 di Amerika. Oleh karena itu, tak lelah ia belajar TOEFL dan GRE hingga larut malam serta berlatih dalam tanya jawab berbahasa inggris dengan kedua orang temannya sebagai persiapan meraih beasiswa S2 di Amerika. Lagi-lagi ia berprinsip, Going The Extra Miles, berusaha di atas rata-rata orang lain. Berkat kesungguhan dan kesabarannya yang tak bertepi itu, akhirnya beasiswa pun dapat mengantarkannya untuk belajar di Amerika.
Sama seperti novel-novelnya terdahulu, Ahmad Fuadi selalu memberikan bumbu cinta di setiap jalan cerita novelnya. Mungkin agar ceritanya tidak terkesan monoton, maka tema cinta selalu menjadi penyedap bagi kebanyakan penulis. Jika cerita cinta tidak terlalu mencolok pada kedua novel sebelumnya, lain halnya dengan novel ketiga ini. Di novel ini banyak bab yang membahas tentang perjalanan cinta dengan rekan kerjanya di Derap  yaitu Dinara yang kemudian menjadi pendamping hidupnya. Kisah ini pun mengajarkan kepada pembaca untuk menyegerakan menikah ketika hati telah tertambat pada seseorang dan timbul keyakinan untuk segera membangun rumah tangga.
Akhirnya, novel ini sangat layak untuk dibaca bagi para pembelajar yang ingin kuliah di luar negeri. Selain itu, layak juga dibaca bagi seseorang yang masih berjuang dalam mencari kerja, pendamping hidup, dan menginginkan masa depan yang cerah.  Sungguh novel ini penuh dengan perjuangan, kesabaran dan bara keberanian. Pesan akhir dari novel ini sangat menyentuh. “Muara manusia adalah menjadi hamba sekaligus khalifah di muka bumi. Sebagai hamba, tugas kita mengabdi. Sebagai khalifah, tugas kita bermanfaat. Hidup adalah pengabdian dan kebermanfaatan”. Dalam hal ini, pembaca diajarkan untuk memahami salah satu makna Man Saara Ala Darbi Washala yang sebenarnya bermuara pada satu tujuan, yakni menuju kepada Sang Khaliq.

Dalam novel ini juga, Ahmad Fuadi lewat trilogi novel N5M ingin mengajak para pembaca untuk tidak takut bermimpi besar, berpetualang sejauh mata memandang, mengayuh sejauh lautan terbentang, dan berguru sejauh alam terkembang. Sesungguhnya Tuhan maha mendengar atas segala harapan hamba-Nya.

Resensi Novel Perahu Kertas

Mewujudkan Mimpi-Mimpi yang Tertunda
Oleh
Ika Nur Hikmah



Judul               : Perahu Kertas
Penulis             : Dewi Lestari
Tebal               : 444 halaman
Penerbit           : Bentang Pustaka dan
  Truedee Pustaka Sejati
Terbit               : Agustus 2009
ISBN               : 978-979-1227-78-0



Dewi Lestari Simangunsong yang akrab dipanggil Dee (lahir di Bandung, Jawa Barat, 20 Januari 1976) adalah seorang penulis dan penyanyi asal Indonesia. Dee pertama kali dikenal masyarakat sebagai anggota trio vokal Rida Sita Dewi. Sejak menerbitkan novel Supernova yang populer pada tahun 2001, ia kemudian dikenal luas sebagai novelis. Salah satu novel karya Dee yang sangat laris adalah Perahu Kertas. Perahu Kertas merupakan novel keenam Dee. Setelah sukses memikat hati para pembaca dengan buku tritologi Supernova-nya, Dee meluncurkan sebuah novel berjudul Perahu Kertas, yang sempat mati suri selama sebelas tahun karena dilupakan. Namun, akhirnya, novel ini berhasil diselesaikan dalam waktu 55 hari berkat kegigihan dan kenekatan seorang Dee.
Dimulai dari kisah seorang remaja bernama Keenan, yang baru saja lulus SMA, yang selama enam tahun tinggal bersama neneknya di Amsterdam. Namun karena perjanjian dengan ayahnya, Keenan terpaksa pulang ke Indonesia dan berkuliah di Bandung, di Fakultas Ekonomi. Sementara Keenan sendiri sangat tidak menginginkannya dan lebih memilih untuk menjadi seorang pelukis dibandingkan seorang businessman. Keenan memiliki bakat melukis yang kuat dari ibunya dan dia tidak mempunyai cita-cita lain selain menjadi pelukis.
Sementara, di sisi lain, ada Kugy, seorang gadis unik yang cenderung banyak kejutan di dalam kehidupannya. Kugy juga akan berkuliah di universitas yang sama dengan Keenan.
Tak jauh berbeda dengan Keenan, Kugy pun mempunyai cita-citanya sendiri, yaitu menjadi juru dongeng. Kugy sangat menggilai dongeng. Tak hanya mengkoleksi buku-buku dongeng dan punya taman bacaan, Kugy juga sangat senang menulis dongeng. Walaupun Kugy yakin menjadi seorang juru dongeng bukanlah profesi yang meyakinkan yang akan diterima dengan mudah oleh khalayak umum. Akan tetapi, Kugy tak ingin lepas begitu saja dari dunia tulis menulis, Kugy lantas meneruskan pendidikannya di Fakultas Sastra. Kugy dan Keenan dipertemukan lewat pasangan Eko dan Noni. Eko merupakan sepupu Keenan. Sementara Noni merupakan teman Kugy sejak mereka berdua masih kecil. Mereka berempat akhirnya bersahabat karib.
Lambat laun, Kugy dan Keenan saling mengagumi dan tanpa mereka sadari mereka saling jatuh cinta, tanpa pernah ada kesempatan untuk saling mengungkapkan, dikarenakan situasi yang tidak memungkinkan.  Kugy sudah mempunyai pacar bernama Ojos (panggilan yang semena-mena diciptakan oleh Kugy). Sementara Keenan saat itu sedang dicomblangkan oleh Wanda, seorang kurator muda, yang merupakan sepupu Noni. Persahabatan empat sekawan itu mulai merenggang sejak adanya Wanda.
Kugy lantas menjalani kegiatannya yang baru dan sibuk dengan kegiatan itu, yakni menjadi guru relawan di sekolah darurat bernama Sakola Alit. Di sanalah Kugy bertemu dengan Pilik, muridnya yang nakal namun kelihatan cerdas. Pilik dan kawan-kawannya berhasil ditaklukan oleh Kugy dengan cara, ia membuatkan mereka kisah petualangan dengan mereka sebagai tokohnya, yang diberi judul: Jendral Pilik dan Pasukan Alit.  Kugy menuliskan kisah petualangan murid-muridnya itu di sebuah buku tulis, yang kelak diberikan kepada Keenan.
Hubungan Keenan dan Wanda yang semula mulus, akhirnya hancur dalam semalam. Begitu juga dengan impian Keenan yang selama ini ia bangun dan perjuangkan, kandas dengan cara yang mengejutkan bersamaan dengan hancurnya hubungan ia dengan Wanda. Dengan hati hancur, Keenan meninggalkan kehidupannya di Bandung dan keluarganya di Jakarta, lalu pergi ke Ubud dan tinggal bersama Pak Wayan yang merupakan sahabat ibunya.
Hari-hari bersama keluarga Pak Wayan, yang semuanya merupakan seniman-seniman yang cukup disegani di Bali, sedikit demi sedikit mulai mengobati hati Keenan. Sosok yang sangat berpengaruh dalam penyembuhannya yaitu Luhde Laksmi, keponakan Pak Wayan. Keenan pun akhirnya mulai bisa melukis lagi. Berbekal kisah petualangan Jendral Pilik dan Pasukan Alit yang diberikan oleh Kugy, Keenan membuat lukisan-lukisan serial yang menjadi terkenal dan diburu para korektor.
Kugy, yang kesepian dan kehilangan sahabat-sahabatnya di Bandung, menata ulang hidupnya. Ia cepat-cepat lulus kuliah dan langsung bekerja di sebuah biro iklan di Jakarta sebagai copywritter. Di sana, ia bertemu dengan Remigius Aditya, atasan yang sekaligus sahabat abangnya, Karel. Dengan cara yang tak terduga karier Kugy naik daun dan menjadi orang yang diperhitungkan di kantor itu karena pemikirannya yang ajaib dan serba spontan.
Namun sosok Remigius tidak melihat Kugy dari sisi itu. Remi menyukai Kugy tidak hanya dari ide-idenya, tapi juga semangat dan sisi keunikan Kugy. Dan akhirnya Remi pun harus mengakui bahwa ia jatuh hati kepada Kugy. Sebaliknya, ketulusan Remi meluluhkan hati Kugy dan membuatnya memilih Remi.
Keenan tidak bisa selamanya tinggal di Bali. Kondisi kesehatan ayahnya yang memburuk, memaksanya untuk pulang ke Jakarta dan harus menjalankan perusahaan ayahnya karena tidak mempunyai pilihan lain. Pertemuan antara Keenan dan Kugy tidak bisa terelakkan. Bahkan empat sekawan ini bertemu lagi dan bercanda seperti masa-masa jayanya dulu. Semuanya dengan kondisi yang berbeda. Dan kembali hati mereka diuji. Kisah cinta dan persahabatan selama lima tahun ini pun berakhir dengan kejutan bagi semuanya. Akhirnya setiap hati hanya bisa memasrahkan dirinya kemana aliran cinta membawanya.
Novel ke enam karya Dewi Lestari ini menurut saya sangat menarik. Di mana novel ini mengulas tema persahabatan yang sarat akan konflik yang menghanyutkan untuk para pembacanya. Dikemas dengan gaya bahasa yang lugas dan ringan serta sesuai dengan kondisi masyarakat sekarang menjadikan novel ini dapat mudah dimengerti dan dinikmati oleh pembaca pada berbagai lapisan usia.
Novel ini begitu edukatif dikarenakan kita bisa banyak belajar dari novel ini. Mulai dari bagaimana kita harus tetap semangat dalam meraih mimpi-mimpi kita. Selain itu, novel ini juga penuh akan nilai-nilai positif serta makna kehidupan yang tidak hanya bercerita tentang remaja pada umumnya, tetapi bercerita tentang dinamika kehidupan empat orang remaja serta korelasinya dengan lingkungan internal.  Dengan pelukisan latar waktu dan tempat yang sangat mendetail tetapi tidak berlebihan, menambah daya tarik dari novel in dan membuat seolah pembaca ikut terlibat di dalamnya.
Sekilas novel Perahu Kertas tampak standar dan biasa-biasa saja karena bertemakan tentang cinta.  Tetapi tidak hanya bererita tentang cinta namun banyak unsur lain yang mendukung dan kuat dalam novel ini yang membuat novel ini begitu inspiratif dan edukatif, seperti tentang mimpi, persahabatan, dan kekeluargaan.
Penggambaran tokoh, latar, dan alur yang begitu kreatif dan jelas membuat para pembaca novel Perahu Kertas tidak segan-segan untuk bermain dengan dunia imajinasinya dan membayangkan secara nyata apa yang terjadi dalam ceritanya.
Dalam novel ini, penggambaran cerita banyak menggunakan setting tempat sehingga sangat dapat beresiko pembaca akan menjadi bingung dalam memahami latar tempat cerita tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan pemahaman dan konsentrasi tinggi untuk para pembacanya.

Pada beberapa bagian cerita, terdapat cerita yang monoton sehingga timbul kesan kurang menarik dan timbul kebosanan pembaca dalam mendalami novel.

Resensi Buku #Udah Putusin Aja

Mengupas Tajam Pacaran dalam Kacamata Islam
Oleh
Ika Nur Hikmah



Judul               : Udah Putusin Aja!
Penulis             : Felix Y. Siauw
Tebal               : 180 halaman
Penerbit           : PT Mizan Pustaka
Terbit               : Maret 2013
ISBN               : 978-602-9255-43-0



Buku “Udah, Putusin Aja!” ini adalah hasil karya Felix Yanwar Siauw, yang lahir pada 31 Januari 1984 di Palembang. Dikenal sebagai pendakwah, penulis buku, dan pembawa acara. Beberapa karyanya yaitu Muhammad Al-Fatih 1453, Beyond The Inpiration, How to Master Your. Dibalik judulnya yang kontroversial, buah karya seorang Islamic Inpirator ini mengetengahkan betapa bahayanya pacaran dikalangan remaja saat ini. Hal ini terungkap dari sebuah email yang dikirimkan kepada penulis buku ini bahwa ada seorang perempuan hilang kehormatannya saat pacaran. Ini disebabkan karena rayuan sang pacar, dengan dalih cinta, dengan dalih sudah dewasa dan berbagai alasan yang akhirnya meluluhkan hati perempuan itu dan terjadilah. Namun, menyadari kesalahan itu si perempuan minta pertanggungjawaban pada si lelaki. Sayangnya, lelaki itu malah tidak bertanggungjawab!
Inilah alasannya Islam melarang pacaran. Tidak ada pacaran Islami dan embel-embel Islami lainnya kecuali yang dihalalkan yaitu pernikahan.
Setelah kasus perempuan itu, buku ini kemudian membahas perlahan-lahan tentang fitrah cinta yang ada dalam diri manusia, pacaran, valentine day sampai membahas masalah khitbah dan ta’aruf bagi yang sudah siap menikah. 
Pada bab pertama dan kedua dijelaskan bahwa cinta itu fitrah. Allah memang menjadikan rasa cinta antara jenis yang berlawanan, sama seperti Allah jadikan rasa cinta manusia terhadap apapun yang diinginkan di dunia. Kita manusia biasa yang memiliki cinta. Tiada yang salah karena cinta adalah anugerah. Bila kita sudah merasa jatuh cinta, itu tandanya kita normal dan baik-baik saja. Tapi makna cinta di sini luas tidak disempitkan menjadi syahwat yang diarahkan  pada perbuatan maksiat.
Parahnya lagi banyak yang menganggap kalau pacaran adalah tanda beradegan dewasa bukan tanda dewasa. Na’udzubillah. Pada bab ketiga dan keempat ini, Felix Siauw mengungkap fakta bahwa 92% pelajar itu pernah melakukan kissing, petting, dan oral sex, 62% pernah melakukan hubungan intim, dan 22,7% siswi SMA pernah melakukan aborsi. Tidak diragukan lagi bahwa pacaran adalah jalan hambatan menuju zina dan ini hal yang memprihatinkan. Buku ini mengungkap sifat lelaki yang belum siap menikah tapi melampiaskannya dengan cara pacaran. Bila niatnya sudah pacaran maka masa depanpun tidak akan ada. Begitupun dengan kehormatan. Bagi para perempuan wajib baca buku ini agar punya pemahaman lebih tentang betapa bahayanya tipu muslihat kaum lelaki yang mempunyai hati yang dipenuhi syahwat dan iman yang lemah.
Pada bab kelima, Udah Putusin Aja, dijelaskan bahwa lelaki yang tidak lulus ujian tanggung jawab dan komitmen akhirnya masuk dalam jurusan pacaran. Padahal, pendamping yang saleh tidak pernah didapatkan dari proses pacaran, karena kesalehan dan kebatilan jelas bertentangan. Coba kita pikirkan bersama, sebelum menikah saja sudah berani berbuat maksiat dengan pacaran. Lalu apa yang menghalanginya berbuat maksiat setelah menikah? Aturan Islam dalam hal ini sangat sederhana. “Bila cinta, datangi walinya dan menikahlah, bila belum siap ya persiapkan diri dalam diam. Minta Allah yang bimbing sampai waktu yang indah tiba.”
Selain membahas berbagai masalah tentang pacaran, pada bab keenam dan ketujuh, buku ini menghadirkan bagaimana seharusnya cinta ini diarahkan dan dijaga, penjelasan tentang khitbah yang sering dikenal kucing dalam karung, padahal ada proses perkenalan. Bila sudah mendapatkan yang disenangi, yang kita pun cenderung kepadanya, lanjutkan ke proses khitbah (peminangan). Khitbah bukanlah pacaran dalam bentuk islami. Untuk saling mengenal, boleh saja lelaki bertemu dengan wanita yang dikhitbahnya untuk melakukan perkenalan (ta’aruf). Hanya saja, harus ada mahramnya yang menemani.
Pada bab yang kedelapan, Felix Siauw menghimbau bila belum siap untuk menikah, jangan coba mengumbar cinta. Coba alihkan cinta ke jalan yang bermanfaat lagi halal juga berpahala. Perbanyak shaum dan mengingat Allah, semoga hati kita diberikan ketenangan oleh Allah untuk menjaga ketaatan sampai waktunya.
Udah Putus, Galau, nih! Gimana Bisa Move On? Merupakan bab yang kesembilan. Di buku ini dijelaskan bahwa bagi anak muda yang ribet karena galau dan belum bisa menggapai tahap nikah, ada beberapa poin yang bisa membantu meminimalisasi galau karena cinta, diantaranya mengingat Allah akan membuat galau karena cinta menjadi ketenangan, gabungkan diri dalam perjuangan Islam, baca kisah-kisah Rasulullah saw, sahabat, dan panglima-panglima Islam, dan find your positive hobby yang bisa mengalihkan kita.
Pada bab kesepuluh, Yang Muda Yang Bercinta, telah dijelaskan bahwa mempunyai cinta tidak mengharuskan mengumbar cinta. Mencintai tidak berarti membolehkan segala yang dilarang Allah. Menunda cinta sampai pada waktunya, itulah kata yang tepat. Jangan menodai  cinta dengan mengatasnamakan cinta atas pekerjaan nafsu. Bila memang belum saatnya, jangan memaksa. Mungkin waktu memang guru yang paling tepat untuk mengajari cinta agar ia sejati.
Pada bab yang terakhir terdapat beberapa tips bagaimana seharusnya kita mempersiapkan diri menuju cinta hakiki, jenjang pernikahan yang diridhai Allah. Pertama, mari memantaskan diri menjadi seorang suami atau istri yang baik bagi keluarga kita kelak, sehingga pantas bagi kita untuk dipilih dalam membangun mahligai pernikahan. Kedua, dengan meminta perantara kepada seseorang yang telah menikah, yang tentunya memiliki informasi dari pasangannya. Ketiga, lakukan apa-apa yang diwajibkan oleh Allah. Keempat, tambahkan dengan perkara-perkara sunnah.
Kelebihannya, buku ini sangat menarik dan atraktif, karena setiap analogi cerdas yang diungkapkan itu disertai visualisasi yang keren, dijamin gaya icon-icon gambar pada buku ini tidak membuat kita bosan untuk terus membaca buku ini. Mereka setia menemani ekspresi yang kita buat, ada sedih, senang, jengkel bahkan pipi yang bersemu merah turut membuat hati kita jadi hangat. 
Tapi menurut saya buku ini karena bernuansa pink mencolok sehingga kurang pantas kalau lelaki membaca buku pink ini di tempat umum, jadi sebaiknya ada yang warna biru, tapi otomatis akan mengubah isi dari bukunya mungkin sehingga bahasannya lebih pada objek lelaki. Walaupun demikian, isinya ternyata tidak hanya diperuntukan untuk perempuan, tapi untuk lelaki juga.

Namun ada beberapa catatan yang bisa menjadi perhatian untuk upaya penyempurnaan buku ini. Perlu konsisten terutama saat memuat ayat-ayat Al Quran. Di mana ada sebagian yang memakai tanda baca (harakaat) ada juga yang tidak (gundul). Menurut saya perlu ditambahkan tanda baca serta ditambahkan cara bacanya juga biar yang belum bisa baca bisa belajar membaca ayat Al Quran dengan buku ini. 

Resensi Buku Percepatan Rezeki

Menguasai Uang, Waktu, dan Kesehatan dalam Hitungan Menit
Oleh
Ika Nur Hikmah



Judul                : Percepatan Rezeki
Penulis             : Ippho ‘Right’ Santosa
Tebal               : 141 halaman
Penerbit           : PT Elex Media Komputindo
Terbit               : Mei 2011
ISBN               : 978-979-27-9329-1



Otak kanan adalah otak percepatan. Pendekata yag Ippho pakai pada buku ini adalah pendekatan khas otak kanan. Di mana kita tidak perlu lama-lama, tidak harus urut-urut, berasumsi tidak ada yang mustahil, dan berbasis hubungan. Ippho Santosa lahir pada 30 Desember 1977 di Pekanbaru. Kini, publik dan media massa mengenalnya sebagai pakar otak kanan (creative marketer), penulis buku-buku mega-bestseller, pembicara seminar di Indonesia dan Singapura, penerima MURI Award, dan Entrepreneur di beberapa bidang usaha. Ia telah menulis belasan buku bisnis dan motivasi. Salah satu bukunya yang paling laris, selalu diseminarkan, dan menjadi seri otak kanan adalah Percepatan Rezeki: Dalam 40 Hari dengan Otak Kanan.
Berbeda dengan buku sebelumnya, kalau pada buku sebelumnya rezeki hanya diulas dari sisi uang saja, maka pada buku ini rezeki dikupas dari sisi uang, waktu, juga kesehatan. Jadi, lebih lengkap (holistik). Bukan hanya mengandalkan pendekatan-pendekatan otak kanan, buku ini juga mengedepankan sentuhan-sentuhan islami. Maka jadilah buku ini tujuh bab yaitu, Warisan Nabi, Piagam Tertinggi, Investasi Gaib, Koin Keberuntungan, Puncak Kenikmatan, Akar Serabut Kerugian, dan Keajaiban Ke-8.
Pada bab pertama, Warisan Nabi, sulit dipungkiri dan diingkari jika para teladan itu mulai dari A sampai Z adalah orang-orang kaya, contohnya Nabi Muhammad, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, istri Nabi, Siti khadijah yang ternyata lebih kaya daripada Nabi, pemimpin Wali Songo adalah orang kaya, serta pendiri NU dan Muhammadiyah adalah orang-orang kaya. Menjadi kaya ala Nabi, inilah yang disebut Warisan Nabi. Oleh karena itu, jika memang kita mencintai para teladan tersebut, maka jangan kecewakan mereka. Teladani mereka. Pastikan kita kaya dan jangan biarkan kita tenggelam dalam jurang kemiskinan.
Pada bab kedua, Piagam Tertinggi, Ippho memaparkan cara terbaik untuk ‘membeli’ impian adalah meningkatkan amal kebaikan dengan berusaha, berdoa, dan beramal. Ya berharap, ya beramal. Harap itu bagian dari iman. Allah mendidik kita untuk berharap dan Nabi pun mengajarkan kita untuk berharap kepada Allah. Selagi kita berharap kepada Allah, itulah namanya ikhlas. Sebaliknya, apabila kita berharap kepada selain Allah, itulah yang namanya tidak ikhlas.
Bab ketiga adalah Inventasi Gaib. Yang dimaksud investasi gaib di sini adalah sedekah. Sedekah sangat berkhasiat untuk menolak bala, memudahkan rezeki, memudahkan jodoh, memelihara kesehatan. Berapapun yang kita sedekahkan, pasti dibalas dan dilipatgandakan oleh-Nya langsung pada hari itu juga, sama sekali tidak ada penundaan. Perlu kita ketahui bahwa sedekahlah yang mampu meningkatkan harta. Sedangkan zakat hanya mampu menjaga harta. Apabila kita ingin betul-betul mengajaibkan hasil, maka lipatgandakanlah sedekah kita.
Pada bab selanjutya yaitu Koin Keberuntungan dan 3 Komoditas Termahal, Ippho menjelaskan bahwa ketidakpastian itu adalah rahmat. Dengan begitu, kita pun optimal berikhtiar dan beribadah. Selama ini,  ikhtiar dan beribadah sering diletakkan secara terpisah. Padahal sesungguhnya ikhtiar dan ibadah adalah dua sisi yang melapisi Koin Keberuntungan. Karena ikhtiar itu adalah ibadah dan ibadah itu adalah ikhtiar. Tiga Komoditas Termahal yang dimaksud di sini adalah uang, waktu, dan kesehatan. Seseorang belum layak menyandang predikat kaya, kalau hanya menikmati salah satunya. Mesti menikmati ketiga-tiganya dan ternyata ketiga-tiganya bisa ‘dibeli’ dengan Koin Keberuntungan, sekurangnya ada tiga amalan, yakni sedekah, sholat dhuha, dan sholat tahajjud.
Di bab kelima, Puncak Kenikmatan dan 3 Rahasia Besar. Puncak kenikmatan yang dimaksud adalah kesehatan. Karena tanpa kesehatan, hampir dapat dipastikan nikmat-nikmat yang lain tidak akan terasa nikmat. Tawar dan hambar. Ippho juga mengungkap tiga rahasia besar tentang kesehatan. Rahasia kesehatan yang peertama adalah sholat tahajjud. Nabi juga mengisyaratkan bahwa sholat tahajjud itu pengusir penyakit dari badan. Bukan cuma penyakit hati. Air adalah rahasia kesehatan yang kedua. Berdasarkan penelitian Dr. Masaru Emoto, kristal air akan berubah bentuk, mengikuti kata-kata yang diucapkan kepadanya. Kita tahu bahwa sekitar 70% tubuh manusia terdiri dari air. Bayangkan betapa menyehatkannya ucapan kata ‘syukur’ dan ungkapan rasa syukur itu bagi tubuh. Sedangkan rahasia kesehatan yang ketiga adalah anti rokok. Pada sebatang rokok terdapat 4000 zat kimia beracun, berarti mudharatnya rokok lebih besar daripada manfaatnya. Bukankah Nabi melarang hal tersebut? Maka tinggalkan hal tersebut agar tidak membahayakan kesehatan diri kita sendiri dan orang lain.
Akar Serabut Kerugian dan Cara Mengatasinya adalah bab yang keenam. Disebut-sebut begitu karena memang ianya dapat merambat ke mana-mana. Dan inilah Akar Serabut Kerugian itu, tidak berzakat, tidak membayar hak orang lain, tidak selarasnya impian dengan pasangan dan orang tua, tidak sempurnanya ikhtiar, dan tidak memahami cara meminta. Untuk mengatasinya, maka kita tunaikan semua hal tersebut. Kalau itu semua sudah, kebanyakan dari kita berharap mengalami sebuah keajaiban. Padahal setiap detiknya kita tengah menikmati keajaiban. Sudah seyogyanya kita besyukur setiap detiknya.
Pada bab terakhir, Keajaiban Ke-8, Ippho menegaskan bahwa sebenarnya bukan zakat yang melindungi. Bukan sedekah yang mengayakan. Bukan sholat tahajjud yang menyehatkan. Karena hanya Allah-lah yang melindungi, mengayakan, dan meyehatkan. Adapun zakat, sedekah, sholat tahajjud, dan lain-lain itu cuma sebuah ‘perantara’. Sebuah jalan. Sebuah wasilah. Jika kita telah memiliki keyakinan yang sempurna seperti itu, maka inilah yang dinamakan dengan Keajaiban Ke-8. Inilah yang menggerakkan 7 Keajaiban Rezeki. Inilah inti segala inti, rezeki di atas rezeki.
Buku yang informatif ini penting untuk dijadikan rujukan bagi mereka para enterpreneur dan pemimpin, terutama bagi mereka yang ingin merubah hidup mereka, dan mereka yang ingin mempercepat datangnya rezeki. Dikemas dengan gaya bahasa yang lugas dan ringan disertai gambar dan bukti yang mendukung, buku ini layak sebagai salah satu referensi dalam mengembangkan potensi rezeki kita. Masih dengan kekhasan otak kanan, Ippho menyisipkan ‘guyonan’ pada setiap bab yang dibahas, sehingga tidak membuat pembaca bosan.
Namun, seperti yang kita ketahui, tak ada gading yang tak retak. Dalam buku ini juga terdapat kekurangan, diantaranya tata letak yang kurang proporsional. Pada akhir bab kedua, kelima dan keenam terdapat testimoni pembaca tentang karya Ippho yang lain. Sehingga mungkin membuat orang yang membacanya sedikit bingung. Sebaiknya, testimoni pembaca itu diletakkan di awal atau di akhir buku saja, tidak di tengah-tengah buku. 

Selasa, 11 Maret 2014

Latihan Soal SBMPTN 2013

Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau disingkat SBMPTN merupakan seleksi bersama dalam penerimaan mahasiswa baru di lingkungan perguruan tinggi negeri menggunakan pola ujian tertulis secara nasional yang selama ini telah dilakukan menunjukkan berbagai keuntungan dan keunggulan, baik bagi calon mahasiswa, PTN, maupun bagi kepentingan nasional. Bagi calon mahasiswa, Ujian Tertulis sangat menguntungkan karena lebih efisien, murah, dan fleksibel. Hal ini dikarenakan adanya mekanisme lintas wilayah.

Ujian tertulis menggunakan soal ujian yang dikembangkan sedemikian rupa sehingga memenuhi persyaratan validitas, tingkat kesulitan, dan daya pembeda yang memadai. Soal ujian tertulis SBMPTN dirancang untuk mengukur kemampuan umum yang diduga menentukan keberhasilan calon mahasiswa di semua program studi, yakni kemampuan penalaran tingkat tinggi (higher order thinking), yang meliputi potensi akademik, penguasaan bidang studi dasar, bidang saintek dan/atau bidang social dan humaniora. Selain mengikuti ujian tertulis, peserta yang memilih program studi Ilmu Seni dan/atau Keolahragaan diwajibkan mengikuti ujian keterampilan.

Untuk teman-teman yang ingin mendownload soal latihan SBMPTN, berikut link-nya:

Sabtu, 08 Maret 2014

PMDK-PN 2014

Buat teman-teman yang akan melanjutkan studi di Politeknik Negeri, ini ada informasi mengenai penerimaan mahasiswa baru jalur Penelusuran Minat dan Keterampilan (PMDK) tahun 2014.
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat di sini.

Kamis, 27 Februari 2014

7 Keajaiban Rezeki Duabox.blogspot.com

Perahu Kertas - Dee

Resesnsi Buku 7 Keajaiban Rezeki

Menyingkap Keajaiban-Keajaiban dengan Sentuhan Islami
Oleh
Ika Nur Hikmah



Judul               : 7 Keajaiban Rezeki
Penulis             : Ippho ‘Right’ Santosa
Tebal               : 192 halaman
Penerbit           : PT Elex Media Komputindo
Terbit               : Mei 2011
ISBN               : 978-979-27-6923-4

Kalau buku lain menunjukkan bagaimana meraih kesuksesan, maka dalam buku ini Ippho Santosa menunjukkan bagaimana mempercepatnya. Ippho Santosa lahir pada 30 Desember 1977 di Pekanbaru. Kini, publik dan media massa mengenalnya sebagai pakar otak kanan (creative marketer), penulis buku-buku mega-bestseller, pembicara seminar di Indonesia dan Singapura, penerima MURI Award, dan Entrepreneur di beberapa bidang usaha. Ia telah menulis belasan buku bisnis dan motivasi. Salah satu bukunya yang paling laris, selalu diseminarkan, dan menjadi seri otak kanan adalah 7 Keajaiban Rezeki: Rezeki Bertambah, Nasib Berubah, Dalam 99 Hari dengan Otak Kanan.
Sesuai dengan judulnya, “7 Keajaiban Rezeki”, maka yang dibahas adalah 7 langkah-langkah ajaib untuk mempercepat datangnya rezeki. Kebetulan dengan pendekatan-pendekatan Islami dan otak kanan. Ketujuh langkah-langkah itu bisa disebut percepatan-percepatan, lompatan-lompatan, ataupun keajaiban-keajaiban.
Keajaiban yang pertama yaitu Sidik Jari Kemenangan (Lingkar Diri) di mana setiap orang adalah unik. Setiap orang punya cara tersendiri untuk meraih kemenangan, dengan lebih cepat. Yang mana cara tersebut mungkin hanya berlaku pada dirinya, namun tidak berlaku pada orang lain. Unik layaknya sidik jari, di mana setiap orang mempunyai sidik jari yang berbeda. Inilah yang disebut Sidik Jari Kemenangan.
Keajaiban yang kedua yaitu Sepasang Bidadari (Lingkar Keluarga). Bidadari yang pertama adalah orang tua kita. Begitu doa orang tua kita selaras dengan doa kita, berarti doa kita menjadi lebih ‘melangit’. Begitu impian orang tua kita selaras dengan impian kita, berarti impian kita menjadi lebih bersayap’. Sedangan bidadari kedua adalah  pasangan kita. Menurut Ippho, menikah itu berkolerasi positif dengan rezeki. Dengan menyelaraskan impian kita dengan impian sepasang bidadari mudah-mudahan impian kita lebih cepat terwujud.
Golongan Kanan (Lingkar Diri) adalah keajaiban ketiga. Sekitar 80 sampai 85 persen penduduk ini adalah golongan kiri. Sisanya sekitar 15 sampai 20 persen adalah golongan kanan. Dengan pola pikir lateralnya, orang yang kuat otak kanannya mampu menyikapi ketidakpastian, perubahan, dan risiko. Maka jadilah mereka penemu dan pemimpin. Sebaliknya, dengan pola pikir linearnya, orang yang kuat otak kirinya tidak mampu menyikapi ketidakpastian, perubahan, dan risiko. Maka jadilah mereka pengikut dan bawahan. Otak kanan adalah mata air yang mengalirkn anak-anak sungai yang bernama kreativitas, intuisi, dan imajinasi. Tidak dapat dielakkan, untuk menjadi lebih kreatif, intuitif, dan imajinatif, maka kita harus mengasah otak kanan kita.
Sedangkan keajaiban keempat adalah Simpul Perdagangan (Lingkar Sesama), di mana Islam sangat menganjurkan perdagangan. Ini terbukti pada salah satu wasiat penting Nabi, “Berdaganglah engkau, karena sembilan dari sepuluh pintu rezeki itu berada di perdagangan.” Inilah Pareto Rezeki. Di mana sebagian kecil manusia menguasai sebagian besar rezeki. Dengan kata lain, mereka yang tidak menguasai Simpul Perdagangan, maka kemungkinan Pareto Rezeki tidak akan berpihak padanya. Sebaliknya, mereka yang menguasai Simpul Perdagangan, kemungkinan Pareto Rezeki akan berpihak padanya. Inilah keajaiban besar itu.
Perisai Langit (Lingkar Diri) menjadi keajaiban yang kelima. Perisai Langit terdiri dari lima ruas diantaranya: Pemberian (sedekah), Shalat (shalat Dhuha, shalat Tahajjud, shalat Taubat), Sikap (tawakkal, sabar, syukur, husnudzon), Perkataan (zikir, istighfar, shalawat), dan Perbuatan (berbakti kepada orang tua, menikah, memiliki keturunan, berhaji, berumrah, silaturrahmi, ikhtiar, berdagang). Apabila kita sudah bersenjatakan lima ruas Perisai Langit, maka hampir dapat dipastikan tidak akan ada makhluk bumi yang sanggup menghalang-halangi rezeki kita.
Adapun keajaiban yang keenam yaitu Pembeda Abadi (Lingkar Diri). Jika kita ingin menjadi golongan kanan dan menjadi pengusaha atau pemimpin untuk memajukan negara, kita harus memiliki ciri khas yang disebut pembeda abadi. Untuk menjadi sesuatu yang muncul di antara yang lain, kita harus memiliki pembeda abadi agar kita bisa diingat atau ditandai di benak banyak orang.  Differensiasi telah menjadi 1 dari 7 keajaiban rezeki. Agar sukses, kita butuh sesuatu yang berbeda.
Dan keajaiban yang ketjuh adalah Pelangi Ikhtiar (Lingkar Diri). Yang dimaksud ikhtiar dalam ilmu keagamaan adalah berusaha dan berdoa. Dan pelangi, yang dimaksudkan ini adalah jika kita menggabungkan kiat dari yang pertama hingga yang ketujuh ini, akan membuat kita memiliki suatu kekuatan besar dan luar biasa. Pelangi ikhtiar berisi 7 sikap (bias) yang dimiliki setiap pemenang. Terdiri dari impian, tindakan, kecepatan, keyakinan, pembelajaran, integritas, dan keikhlasan. Tujuh bias pelangi ikhtiar itu benar-benar menyadarkan kita apa yang harus dilakukan untuk mencapai impian kita.
Masih dengan gaya bahasa khas 'kanan'-nya buku ini sangat enak dibaca. Dikemas dengan gaya bahasa yang lugas dan ringan serta sesuai dengan kondisi masyarakat sekarang menjadikan buku ini dapat mudah dimengerti dan dinikmati oleh pembaca pada berbagai lapisan usia. Ippho selalu menyisipkan cuplikan cerita dan bukti dalam setiap subbab yang yang dibahas. Selain kualitas bukunya yang memang benar-benar dahsyat. Testimoni dari orang-orang yang telah mengamalkan 7 Keajaiban Rezeki juga bejibun. Dan bonus-bonus yang diberikan juga sangat bernilai mahal.
Di bagian akhir buku ini, ada point "apa yang harus dilakukan sekarang". Maksudnya setelah baca ada panduan untuk langsung action. Hanya saja, terkadang panduan-panduan itu ada yang tidak begitu jelas. Misalnya dalam bab Golongan Kanan, salah satu panduannya tertulis "jadilah golongan kanan". Maksud saya kurang mengerucut apa yang harus dilakukannya. Saya tahu begitulah sifatnya otak kanan, tapi untuk sebuah bagian "Apa yang harus dilakukan" dari sebuah buku, sebaiknya jelas dan pasti.