Menjadi
Hamba Sekaligus Khalifah di Muka Bumi
Oleh
Ika
Nur Hikmah
Judul : Rantau 1 Muara
Penulis : A. Fuadi
Tebal : 407 halaman
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Terbit : Mei 2013
ISBN : 978-979-22-9473-6
Sukses dengan buku pertama dan kedua, Ahmad Fuadi kembali merilis
buku ketiga dari trilogi novel Negeri 5 Menara (N5M), yaitu Rantau 1 Muara
(R1M). Kali ini hadir dengan mantra baru atau sebuah kata mutiara dari pepatah
arab yaitu “Man Saara Ala Darbi Washala” yang artinya siapa yang berjalan di
jalannya akan sampai tujuan. Mantra ini mengajarkan kepada pembaca bahwa
seseorang yang apabila konsisten terhadap apa yang dilakukannya, maka ia akan
berhasil mencapai tujuan yang diimpikannya.
Dengan sangat apik, Ahmad Fuadi menyuguhkan perjalanan dan
perjuangan hidup seorang pemuda bernama Alif Fikri dalam menggapai cita dan
cintanya. R1M mengambil setting cerita di Jakarta dan di Amerika Serikat.
Lokasi ketika ia menjadi reporter Derap dan di saat yang sama ia menemukan
pendamping hidup di tempat kerjanya itu, serta ia bisa mendapatkan beasiswa S2
di Amerika.
Pengalaman kerja Alif menjadi seorang reporter Derap mampu
memberikan gambaran kepada pembaca tentang bagaimana cara kerja seorang
reporter dengan segala idealismenya. Sersan alias serius tapi santai menjadi
penenang perjuangan awal bagi Alif di majalah itu. Status doktor alias mondok
di kantor pun dialaminya selama beberapa bulan di tempat kerjanya. Wawancara
pocong pun menjadi karya terbaik pertama hingga ia berhasil mendapatkan bonus
tambahan uang gajinya. Cerita menjadi seorang reporter ini menjadi magnet
tersendiri bagi pembaca agar berminat untuk terjun ke dunia jurnalistik.
Di tengah kesibukannya menjadi seorang reporter, Alif dengan penuh
kesungguhan tetap berjuang meraih cita-citanya untuk melanjutkan S2 di Amerika.
Oleh karena itu, tak lelah ia belajar TOEFL dan GRE hingga larut malam serta
berlatih dalam tanya jawab berbahasa inggris dengan kedua orang temannya
sebagai persiapan meraih beasiswa S2 di Amerika. Lagi-lagi ia berprinsip, Going
The Extra Miles, berusaha di atas rata-rata orang lain. Berkat kesungguhan
dan kesabarannya yang tak bertepi itu, akhirnya beasiswa pun dapat
mengantarkannya untuk belajar di Amerika.
Sama seperti novel-novelnya terdahulu, Ahmad Fuadi selalu
memberikan bumbu cinta di setiap jalan cerita novelnya. Mungkin agar ceritanya
tidak terkesan monoton, maka tema cinta selalu menjadi penyedap bagi kebanyakan
penulis. Jika cerita cinta tidak terlalu mencolok pada kedua novel sebelumnya,
lain halnya dengan novel ketiga ini. Di novel ini banyak bab yang membahas
tentang perjalanan cinta dengan rekan kerjanya di Derap yaitu Dinara yang
kemudian menjadi pendamping hidupnya. Kisah ini pun mengajarkan kepada pembaca
untuk menyegerakan menikah ketika hati telah tertambat pada seseorang dan
timbul keyakinan untuk segera membangun rumah tangga.
Akhirnya, novel ini sangat layak untuk dibaca bagi para pembelajar
yang ingin kuliah di luar negeri. Selain itu, layak juga dibaca bagi seseorang
yang masih berjuang dalam mencari kerja, pendamping hidup, dan menginginkan
masa depan yang cerah. Sungguh novel ini penuh dengan perjuangan, kesabaran
dan bara keberanian. Pesan akhir dari novel ini sangat menyentuh. “Muara
manusia adalah menjadi hamba sekaligus khalifah di muka bumi. Sebagai hamba,
tugas kita mengabdi. Sebagai khalifah, tugas kita bermanfaat. Hidup adalah
pengabdian dan kebermanfaatan”. Dalam hal ini, pembaca diajarkan untuk memahami
salah satu makna Man Saara Ala Darbi Washala yang sebenarnya bermuara pada satu
tujuan, yakni menuju kepada Sang Khaliq.
Dalam novel ini juga, Ahmad Fuadi lewat trilogi novel N5M ingin
mengajak para pembaca untuk tidak takut bermimpi besar, berpetualang sejauh
mata memandang, mengayuh sejauh lautan terbentang, dan berguru sejauh alam
terkembang. Sesungguhnya Tuhan maha mendengar atas segala harapan hamba-Nya.